Teori
Motivasi
motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan
dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang
membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan
bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang
dihadapinya (Siagian, 2004). Menurut Azwar (2000:
15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang
dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama
secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Malayu (2005: 143), motivasi
berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Sedangkan menurut Edwin B Flippo (dalam malayu 2005: 143), menyebutkan bahwa
motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar
mau bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi
sekaligus tercapai.
Teori
Hierarki kebutuhan Maslow
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham
H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai tujuh
enam atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs),
seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;
(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak
dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan social (social needs) yaitu
kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok dan menjalin hubungan dengan orang
lain. Di dalam kebutuhan sosial ini terdapat kebutuhan akan kasih sayang (love
needs);
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs),
yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status, seseorang
harus berprestasi, menjadi kompeten, serta mendapat pengakuan sebagai orang
yang berprestasi dan kompeten untuk dapat dihargai;
(5) kebutuhan intelektual (intellectual needs) terdapat
didalamnya adalah individu memperoleh pemahaman dan pengetahuan;
(6) kebutuhan estetis (aesthetic needs), setelah
mencapai tingkatan intelektual tertentu, maka individu akan memikirkan tentang
kebutuhan akan keindahan, kerapian, serta keseimbangan;
(7) aktualisasi diri (self actualization), dalam
arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang
terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata agar dapat
menemukan pemenuhan pribadi dan mencapai potensi diri.
Contoh
dalam dunia kerja (motivasi)
Bpk. Agus adalah seorang pekerja, dia sangat
menikmati pekerjaan dikantor dengan selalu datang tepat waktu dikantor, bpk.
Agus tidak pernah mengeluh akan tugas – tugas yang dihadapi seperti laporan
yang harus dikumpulkan setiap minggu. Bahkan saat libur bpk. Agus masih
mengerjakan tugas tugas kantornya. Karena bagi bpk. Agus bekerja atau melakukan
pekerjaan adalah kebutuhan.
Teori Tujuan
Menurut Edwin locke,
teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang
jelas dan pasti. Dari teori ini muncunl bahwa seseorang akan memiliki motivasi,
yang tinggi jika dia memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang
jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (Penetapan Tujuan)
Menurut
Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit, khusus dan yang pernyataannya jelas dan
dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghasilkan unjuk-kerja yang lebih
tinggi daripada tujuan-tujuan yang taksa, tidak khusus, dan yang mudah dicapai.
Teori tujuan, sebagaimana dengan teori keadilan didasarkan pada intuitif yang
solid. Penelitian-penelitian yang didasarkan pada teori ini menggambarkan
kemanfaatannya bagi organisasi.
Contoh
dalam dunia kerja (motivasi)
Bpk. Agus memiliki tujuan agar dapat mencapai puncak
karir nya sebagai direktur utama pada perusahaan tempatnya bekerja sekarang. Saat
ini bpk. Agus menjabat sebagai manager untuk mencapai tujuannya sebagai
direktur utama bpk. Agus bekerja tak kenal lelah dan selalu menciptakan ide
yang matang agar perusahaannya terus berkembang pesat. Dengan usahanya yang
begitu keras untuk mencapai tujuannya dan tidak mudah untuk dicapai bpk. Agus mampu
mewujudkan tujuan untuk mencapai tujuannya mencapai direktur utama di perusahaannya
tersebut.
Teori
Harapan
Victor Vroom, teori ini
beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu
cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan
itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran
tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan
dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya
akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik
akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji,
atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
Contoh
dalam dunia kerja (motivasi)
Bpk. agus ingin memiliki harapan agar dapat naik
jabatan ditempatnya bekerja selama 10th. Perusahaan tempat bpk. agus
bekerja memotivasi bpk. agus dengan cara akan menaikan jabatan apabila bpk.
agus berhasil menaikan pendapatan pada perusahaan tersebut. Bpk. agus tentu
saja berharap agar dapat jabatannya naik dan tidak stagnan dalam karir
bekerjanya. Dengan iming-iming naik jabatan alhasil bpk. agus berusaha untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut.
Teori
drive reinforcement
Teori ini didasarkan
atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi.
Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu
dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan
antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut. Teori pengukuhan
ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2. Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.
1. Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2. Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.
Contoh
dalam dunia kerja (motivasi)
Bpk. agus memiliki
kinerja yang sangat baik di perusahaan, dengan kinerja bpk. agus perusahaan
mendapatkan keuntungan yang besar. Bpk. agus sendiri di perusahaan menunjukan
sifat yang terbuka dengan karyawan lain sehingga hubungan antar karyawan dapat
terjalin dengan baik. Dengan kinerja bpk. agus yang baik juga karakter bpk.
agus. Pemilik perusahaan mempromosikan bpk. agus untuk menjadi wakil direktur
di perusahaan tersebut.
CERITA NYATA MOTIVASI KERJA
cerita ada di bagian cerita paling akhirnya
Analisis
Bpk. rudi suparto mantan
sales manager di indonesia. mengawali karirnya sebagai tukang cuci disebuah
restoran di amerika serikat. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia mengadu
nasib dan tidak seperti yang dibayangkan ia malah menjadi tukang cuci. Dia memiliki
tujuan agar dapat hidup lebih baik lagi dan selama bekerja sebagai tukang cuci
ia mempelajari cara memasak dan seluk beluk restoran. Harapannya menjadi nyata
ketika ia mampu membuka restoran sendiri di amerika serikat berkat usaha dan
kerja kerasnya untuk mencapai tujuannya.
SUMBER SUMBER TERKAIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar