Jumat, 21 Oktober 2011

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


NAMA: YULIANTO SADEWO

NPM : 17511651

KELAS : 1PA09

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Kebudayaan di Indonesia semakin maju dikalangan Dunia saat ini, banyak warga Negara asing yang mempelajari budaya budaya Indonesia, tak hanya dalam bidang tarian dan nyanyian namun sastra bahasa Indonesia pun banyak dipelajarin oleh orang asing. Sastra dan budaya menjadi saling terkait karna sastra termasuk dalam bahasa, dimana bahasa menjadi salah satu kebudayaan suatu Negara.

Sastra mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan kebudayaan manusia. Kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang indah . Sedangkan sastra itu sendiri merupakan buah pikiran sesorang yang mengandung nilai-nilai seni yang dituliskan dengan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran seseorang. Berbeda dengan tulisan ilmiah atau berita, sastra itu lebih mementingkan kesan daripada informasi yang ditampilkan. Sastra memang sedikit banyak informatif, tetapi kesannyalah yang membuat seseorang mendapatkan pengalaman lain ketika membacanya. Mempelajari kesusastraan sangatlah menyenangkan karena dapat menggali suatu bakat seni yang terpendam dalam diri seseorang , seseorang itu sendiri juga dapat mengekspresikan perasaannya dengan lebih leluasa dan variatif dalam berbicara atau mengungkapkan perasaannya.(Sumber: http://indahnurmalasari.wordpress.com/2011/10/14/ibd-dalam-kesusastraan/).

Sastra sendiri yang berguna untuk komunikasi dalam kehidupan pun menambah keterikatan yang sangat kuat terhadap ilmu budaya dasar. Karna dengan sastra akan menciptakan budaya di sekitar kumpulan manusia tersebut.

Prosa dan puisi yang bagian dari sastra juga menjadi kebudayaan di suatu bangsa terutama Indonesia karna di Indonesia banyak cerita cerita rakyat yang hingga sekarang masih ada. Dan di percayai dulu itu pernah terjadi dan itu salah kebudayaan yang tak di sadari oleh masyarakat.

Sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA Dalam kesusastraan Indonesia ada 2 jenis prosa yaitu prosa lama dan baru : A. Prosa lama : 1. Dongeng-dongeng 2. Hikayat 3. Sejarah 4. Epos 5. Cerita pelipur lara B. Prosa baru : 1. Cerita pendek 2. Roman/novel 3. Biografi 4. Kisah 5. Otobiografi NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI 1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. 2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik tentang khidupan masa kini, masalalu, bahkan kehidupan yang akan datang. 3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Prosa fiksi dapat memberikan imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. 4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/esletik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreativitas penyair : 1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb. 2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir. 3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau. 4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosisi-asosiasi tertentu. 5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati. Alasan penyajian puisi : 1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia Perakaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut " pengalaman perwakilan". Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. 2. Puisi dan kesadaran individual Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik oranglain maupun diri sendiri. 3. Puisi dan kasadaran sosial Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa : - Penderitaan atas ketidak adilan - Perjuangan untuk kekuasaan - Konflik dengan sesamanya - Pemberontakan terhadap hukum Tuhan Puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.(Sumber: http://kampunglinux.blogspot.com/2011/03/hampir-disetiap-jaman-seni-dan-sastra.html)

Kamis, 20 Oktober 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH


NAMA:YULIANTO SADEWO

NPM: 17511651

KELAS : 1PA09

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Manusia diciptakan di oleh Tuhan.YME lebih sempurna dari mahluknya ciptaanNYA yang lainnya. Karna manusia memiliki akal,pikiran,perasaan serta nafsu. Dan dengan dimiliki perasaan oleh manusia tak heran jika manusia ada yang mencitai pasangan hidupnya dan juga membenci salah seorang dari orang di sekitar lingkungannya. Yang akan kita bahas disini manusia dan cinta kasih. Serta Tuhan menciptakan mahluknya secara berpasangan, ada kiri kanan, atas bawah, depan belakang, dan tak lupa pria wanita untuk melengkapi cinta kasih dalam kehidupan ini.

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. (Sumber: http://yudhayuwana.wordpress.com/2011/02/24/manusia_dan_cinta_kasih/)

Tak ada satupun manusia yang tidak pernah mencitain dan mengasihi lawan jenisnya sepanjang hidupnya. Pasti rasa cinta tumbuh dengan memberi perhatian yang besar terhadap pasangannya, dan selalu mengasihi pasangannya. Tak heran jika pasangan muda yang masih hangat-hangatnya dalam menjalin hubungan terlihat sangat romantis yang kalo kemana mana selalu bersama tak pernah tertinggal diantara satunya

Cinta kasih yang diberikan manusia kepada pasangannya tak boleh lebih besar cinta kasih manusia terhadap TuhanNYA. Cinta kasih tak hanya dapat di berikan kepada sesama manusia dan Tuhan. Tetapi alam dan binatang berhak mendapatkan cinta kasih dari manusia.

Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara 2 subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia 1 kepada manusia lainnya yang belum kenal. (Sumber: http://yudhayuwana.wordpress.com/2011/02/24/manusia_dan_cinta_kasih/)

Menurut Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu: 1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA. 2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya. 3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang. 4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani. (Sumber: http://ipulord.blogspot.com/2010/10/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta.html).

MANUSIA DAN KEINDAHAN


NAMA: YULIANTO SADEWO

NPM: 17511651

KELAS: 1pa09

Manusia dan keindahan

Keindahan tentu saja bukan kata asing bagi telinga kita. Terkadang kita terpana terhadap keindahan alam yang ada di sekitar bahkan jauh disana. Keindahan apa yang kita lihat tentu saja enak di lihat, bagus dan juga dapat menenangkan diri sejenak dari segala aktifitas. Dengan kedua mata yang diberikan oleh Tuhan, kita dapat menikmati keindahan. Keindahan pun dapat berbeda arti oleh orang yang merasakannya.

Serta keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa. Di kota Padang sendiri hal-hal mengenai kesenian ditanggapi dengan baik terbukti dengan adanya Taman Budaya yang menjadi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan/acara seni seperti seni rupa, seni pertunjukan maupun kesenian tradisional seperti randai dan pencak silat ataupun media komunkasi modern/radio yang mulai beradaptasi dengan kebudayaan tradisi lokal dimana dia berada seperti radio Sushi FM yang pendengarnya anak muda bercitra modern yang mulai menyiarkan hal-hal berbau tradisi Minangkabau yang tecermin dari segi bahasa, pelaku seninya maupun jenis acara yang disiarkannya. Dalam hal ini, itu merupakan hal yang patut dipuji dimana stasiun radio tersebut berusaha menunjukkan terutama kepada anak-anak muda daerah agar tetap melestarikan kesenian/budaya tradisinya tanpa bersikap etnosentrisme.

Pemerintah Daerah perlu memperhatikan kehidupan para seniman yang tetap konsisten dengan kesenian daerah dan melakukan inovasi dengan kebudayaan luar agar tak ‘dimakan’ oleh kaum Kapitalis yang menjual hal-hal yang dianggap berharga dari sekedar materi sehingga kehilangan nilai-nilai yang nantinya menimbulkan anomi tersendiri dalam masyarakat.

Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.

Dalam hal ini Indonesia sebagai negara yang baru berkembang dalam hal kesenian mendapat prestasi tersendiri dimata negara luar seperti Malaysia dan Singapura. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya group-group musik yang musiknya diterima disana sehingga sering mewakili Indonesia untuk ajang musik se-Asia. Hal tersebut perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dimana seniman yang benar-benar berkesenian sesuai dengan norma-norma ketimuran tanpa mengindahkan teknologi modern perlu diletakkan pada kelas tersendi sehingga tak kehilangan arah bila bila ia ‘dirasuki’ paham-paham dari luar seperti dimanfaatkan oleh kaum Kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi semata tapi mengacuhkan nilai-nilai yang ditimbulkan sehingga seniman-seniman seperti Chairil Anwar, Affandi dan lain sebagainya tetap muncul dan mampu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dimata negara lain tanpa harus kehilangan nilai ketimurannya. (Sumber: http://anthoine.multiply.com/journal/item/181/Manusia_dan_Keindahan?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem)

Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Filsuf seni merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara penerapan-penerapan inderawi kita (Beauty is unity of formal realitions of our sense percepctions).Thomas Aquinos(1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet ).

Maka “Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu peraasaan “ (ke)- manusia-(annya)” tidak terganggu.

Keindahan yang bersifat jasmani yang dimaksudkan ialah keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan“ indera manusia; baik indera penglihatan maupun indera pendengaran. Keindahan yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “ menyenangkan” atau “ memuaskan“ batin manusia.(Sumber: http://bebasopan.blogspot.com/2011/03/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan.html).

Manusia sangat menyukai keindahan dalam kehidupan sehari harinya. Terutama seorang wanita yang ingin terlihat indah dengan selalu menggunakan kosmetik setiap hari, agar orang lain melihat nya terlihat lebih indah dan cantik.

Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni

>keindahan dalam arti luas >keindahan dalam arti estetis murni >keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.

(Sumber:http://bebasopan.blogspot.com/2011/03/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan.html)

Bagi orang yang sangat menyukai keindahan, mereka berani membayar mahal agar dapat menikmati keindahan tersebut dan dapat membahagiakannya. Tak hanya pergi berlibur untuk melihat keindahan alam, namun binatang pun ada yang memiliki cirri keindahan tersendiri sehingga bila dilihat begitu indah.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber¬asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”. Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. (Sumber: http://jmcleanoloan.blogspot.com/2011/03/ilmu-budaya-dasar-bab-4-manusia-dan.html)

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


NAMA:YULIANTO SADEWO

NPM:17511651

KELAS : 1pa09

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan telah bersama sejak dahulu kala. Dimana terkumpul manusia di suatu tempat pasti terdapat suatu kebudayaan tertentu dari kumpulan manusia itu sendiri. Kebudayaan pun berawal dari interaksi antara manusia satu ke manusia lainnya dan juga segala isi yang ada di jagad raya ini. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa telah banyak kebudayaan di Indonesia dimana yang penduduk nya sendiri tersebar di seluruh Indonesia dan terdapat banyak kebudayaan di Indonesia. Dan manusia pun harus melestarikan budaya yang mereka miliki agar tidak di akui oleh kelompok lain. Kebudayaan dapat dijadikan suatu pandangan terhadap suatu bangsa dan akan menjadi ciri khas bangsa tersebut karna belum tentu bangsa lain memiliki budaya seperti yg dimiliki oleh bangsa lain.

1.Hakikat Manusia

Pada hakikat manusia diciptakan oleh Tuhan YME menjadi mahluk yang paling sempurna di antar mahluk ciptaan lainnya. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu.

Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. (Sumber: http://arikaka.com/manusia-dan-kebudayaan/).

Manusia berasal dari alam. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia. Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, Rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta.

(Sumber: http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html)

2.Kepribadian

Manusia memiliki kepribadian yang berbeda antar manusia tak ada satupun manusia yang memiliki kepribadian sama persis. Kepribadian pun mejadi sangat penting bagi manusia, karna manusia dapat dilihat baik buruknya dari kepribadiannya. Kepribadian manusia di suatu bangsa pun akan turut mengambil posisi akan baik buruk nya maju atau tertinggal nya suatu bangsa, karna suatu bangsa akan maju bila para penduduknya/masyarakatnya memiliki kepribadian yang baik.

Adapun beberapa macam kepribadian :

Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id meupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan terkait dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidak sadaran ( unconcious ).

Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan drngan id. Seringkali di sebut dengan kepribadian “Eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran social yang dimengerti.

Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan internal dalam individu, superego terbentuk dari ligkungan eksternal jadi, superego merupaka kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan- pandangan orang tua (Ferud, dalam Bernnan,1991;Hal:205-206).Dari uraian tersrbut dapat di kaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.(Sumber: http://fuadarifrahman67.blogspot.com/2010/10/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html)

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.[1] Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.[1]Kepribadian menurut pengertian sehari-hari Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”. Kepribadian menurut psikologi Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian)

Budaya Timur

Indonesia masuk kedalam budaya timur. Dimana manusia harus saling menghormati dan dalam berperilaku ada batasan batasannya tak seperti budaya barat yang terkesan bebas.

kebudayaan pertama kali didefinisikan oleh E.B Taylor (1871) yakni sebagai "keseluruhan yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat." ada 4 bidang besar yang mencirikan kebudayaan timur yang mencangkup: pengetahuan, sikap terhadap alam, cita-cita hidup dan status personal. 1. pengetahuan bagi orang timur, hatilah yang mempersatukan akal budi dan intuisi maupun intelegensia dan perasaan. tujuan belajar adalah menjadi bijaksana, sebab dengan kebijaksanaanlah orang menhayati hidup lebih baik dan sempurna karena hidup merupakan seni yang sulit dan membutuhkan refleksi kekuatan utama. 2. sikap terhadap alam manusia merupakan bagian dari alam yang bersama-sama membentuk kesemestaan. dia dan seluruh alam berasal dari zat yang sama, yang satu. 3. cita-cita hidup manusia lahir dan hidup untuk mencari ketenangan serta kedamaian hati, itu merupakan cita-cita hidup. ajaran budhisme "menarikdiri dan melupakan diri" yang bertemu dengan "harmoni astar sesama dan alam" dari konfusianisme dan taoisme melahirkan pandangan: sederhana, tenang dan kebutuhan sesedikit mungkin. 4. status personal timur memandang martabat tetap dijunjung dan dihargai tetapi penekanannya yang berbeda. sikap tidak mencampuri berangkat dari keyakinan bahwa dalam segala sesuatu manusia mempunyai jalan dan cara beradanya sendiri. era globalisasi tidak bisa kita bendung, jika kita bendung maka bangsa ini akan tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. tetapi bukan berarti budaya timur yang kita anut selama ini, yang membedakan bangsa ini dengan bangsa-bangsa lain, kita tinggalkan. masyarakat yang beradat istiadat, penuh sopan santun, harus kita jaga dan harus tetap kita kembangkan. siapa yang tidak marah apabila ada seseorang bertolak pinggang di depan kita, seseorang yang masih muda dan berkata dengan nada kasar? tidak seorang pun akan diam, siapa pun orangnya. budaya kita lebih bagus dari budaya negara-negara lain. terkenal berbudaya tinggi, ramah dan sopan.

di indonesia sangat terkenal sekali tentang sopan santun dan ramah tamah masyarakatnya. walaupun ada sedikit orang-orang tertentu yang meninggalkan adat istiadat tersebut. semua ini tidak terlepas dari pengaruh budaya barat. budaya barat yang cepat berkembang di indonesia dapat memudarkan sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua. kini dengan berkembangnya zaman, semakin lama kebudayaan kita semakin hilang karena kurangnya sikap menghormati satu sama lain. generasi muda pun mulai menyukai hal-hal yang bersifat atau berasal dari budaya barat. kita lahir, besar dan hidup di timur (indonesia), sudah sepantasnyalah kita menjunjung tinggi nilai-nilai budaya timur. nilai kesopanan, nilai saling menghargai dan nilai saling menghormati orang lain adalah ciri khas dari budaya kita

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/culture/2149472-budaya-timur/#ixzz1b9YbFzl5

MANUSIA DAN PENDERITAAN


NAMA:YULIANTO,SADEWO

NPM:17511651

KELAS : 1PA09

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. (Sumber: http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-penderitaan/)

Terlepas dari perasaan suka manusiapun selalu memiliki penderitaan didalam hidup nya, tak ada satupun manusia yang tak pernah merasakan penderitaan. Penderitaan memang sulit untuk dilalui oleh manusia, tapi dibalik sebuah penderitaan diyakini terdapat sebuah kebahagian yang tengah menunggu orang tersebut.

Suatu kehidupan yang berat mungkin sebuah penderitaan yang dialami oleh manusia. Tapi sebuah penderitaan akan bisa terlupakan apabila orang tersebut santai melewatinya dan menganggap itu hanya sebuah halangan sementara.

Dan apabila orang tersebut tidak kuat atas penderitaan yang sedang di hadapi ia pun bisa menjadi stress yang mengakibatkan pola pikirnya terganggu.

Seorang manusia pun akan merasa lebih menderita apabila orang di sekelilingnya tak menghiraukan keberadaan yang sedang dalam kesulitan, itu akan membuat sang penderita menambah depresinya, dan akan membuatnya putus asa dalam mencari jalan keluar, karena tak ada seorang yang peduli terhadapnya bahkan dianggap seperti tidak ada.

Siksaan Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

Kekalutan Mental Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah : nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. (Sumber: http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-penderitaan/)

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut : A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia. B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan .(Sumber: http://arbip.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html)

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup

Banyak orang yang mengalami strees akibat siksaan yang diterimanya serta mentalnya menjadi goyah dan labil. Sehingga orang tersebut merasa hidup yang ia jalani hanyalah sebuah siksaan dan penderitaan yang tak habis habisnya. Jika sudah mencapai titik puncak seseorang dalam menghadapi masalah yang ia alami ditakutkan penderita dapat nekat untuk melakukan tindakan diluar kendalinya seperti bunuh diri, atau melukai dirinya sendiri ß dan ini termasuk dampak negatif dari penderitaan.

Bila orang tersebut mampu menjalani hidupnya dan melewati masa penderitaannya diyakini orang tersebut akan mampu mengambil pelajaran yang telah ia jalani, sehingga tidak akan terulang kembali kejadian yang sama dalam hidupnya. Atau juga orang tersebut mampu mengatasi dengan mudah karna penderitaan yang dialaminya itu pernah ia rasakan dan terhindar untuk mendapat penderitaan yang sama untuk yang ke dua kalinya.