Jumat, 21 Oktober 2011

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


NAMA: YULIANTO SADEWO

NPM : 17511651

KELAS : 1PA09

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Kebudayaan di Indonesia semakin maju dikalangan Dunia saat ini, banyak warga Negara asing yang mempelajari budaya budaya Indonesia, tak hanya dalam bidang tarian dan nyanyian namun sastra bahasa Indonesia pun banyak dipelajarin oleh orang asing. Sastra dan budaya menjadi saling terkait karna sastra termasuk dalam bahasa, dimana bahasa menjadi salah satu kebudayaan suatu Negara.

Sastra mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan kebudayaan manusia. Kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang indah . Sedangkan sastra itu sendiri merupakan buah pikiran sesorang yang mengandung nilai-nilai seni yang dituliskan dengan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran seseorang. Berbeda dengan tulisan ilmiah atau berita, sastra itu lebih mementingkan kesan daripada informasi yang ditampilkan. Sastra memang sedikit banyak informatif, tetapi kesannyalah yang membuat seseorang mendapatkan pengalaman lain ketika membacanya. Mempelajari kesusastraan sangatlah menyenangkan karena dapat menggali suatu bakat seni yang terpendam dalam diri seseorang , seseorang itu sendiri juga dapat mengekspresikan perasaannya dengan lebih leluasa dan variatif dalam berbicara atau mengungkapkan perasaannya.(Sumber: http://indahnurmalasari.wordpress.com/2011/10/14/ibd-dalam-kesusastraan/).

Sastra sendiri yang berguna untuk komunikasi dalam kehidupan pun menambah keterikatan yang sangat kuat terhadap ilmu budaya dasar. Karna dengan sastra akan menciptakan budaya di sekitar kumpulan manusia tersebut.

Prosa dan puisi yang bagian dari sastra juga menjadi kebudayaan di suatu bangsa terutama Indonesia karna di Indonesia banyak cerita cerita rakyat yang hingga sekarang masih ada. Dan di percayai dulu itu pernah terjadi dan itu salah kebudayaan yang tak di sadari oleh masyarakat.

Sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA Dalam kesusastraan Indonesia ada 2 jenis prosa yaitu prosa lama dan baru : A. Prosa lama : 1. Dongeng-dongeng 2. Hikayat 3. Sejarah 4. Epos 5. Cerita pelipur lara B. Prosa baru : 1. Cerita pendek 2. Roman/novel 3. Biografi 4. Kisah 5. Otobiografi NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI 1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. 2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik tentang khidupan masa kini, masalalu, bahkan kehidupan yang akan datang. 3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Prosa fiksi dapat memberikan imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. 4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/esletik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreativitas penyair : 1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb. 2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir. 3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau. 4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosisi-asosiasi tertentu. 5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati. Alasan penyajian puisi : 1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia Perakaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut " pengalaman perwakilan". Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. 2. Puisi dan kesadaran individual Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik oranglain maupun diri sendiri. 3. Puisi dan kasadaran sosial Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa : - Penderitaan atas ketidak adilan - Perjuangan untuk kekuasaan - Konflik dengan sesamanya - Pemberontakan terhadap hukum Tuhan Puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.(Sumber: http://kampunglinux.blogspot.com/2011/03/hampir-disetiap-jaman-seni-dan-sastra.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar