Review Materi Psikoterapi
Sebutkan tokoh dari terapi di bawah ini
dan jelaskan teknik-teknik terapinya!
1. Terapi Psikoanalisa (Sigmund Freud)
Tekniknya
:
a. Asosiasi bebas : Suatu metode
pemanggilan kembali pengalaman masa lalu & pelepasan emosi yang berkaitan
dengan situasi traumatik di masa lalu
b. Penafsiran : Suatu prosedur dalam
menganalisa asosiasi bebas, mimpi, resistensi dan transferensi
c. Analisis Mimpi : Suatu prosedur yang
penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada
klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan
d. Analisis dan Penafsiran Resistensi :
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik
resistensi sehingga dia bias menanganinya
e. Analisis & Penafsiran Transferensi :
Teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan
kembali masa lalu nya dalam terapi
2. Terapi Humanistik Ekstensial (Abraham
Maslow)
Tekniknya
:
a.
Penerimaan
b.
Rasa hormat
c.
Memahami
d.
Menentramkan
e.
Memberi dorongan
f.
Pertanyaan terbatas
g.
Memantulkan pernyataan dan perasaan
klien
h.
Menunjukan sikap yang mencerminkan ikut
mersakan apa yang dirasakan klien
i.
Bersikap mengijinkan untuk apa saja yang
bermakna.
3. Person Centered Therapy (Carl Rogers)
Tekniknya
:
a.
Acceptance (penerimaan)
b.
Respect (rasa hormat)
c.
Understanding (mengerti, memahami)
d.
Reassurance (Menentramkan hati,
meyakinkan)
e.
Encouragement (dorongan).
f.
Limited Questioning (pertanyaan
terbatas)Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan).
4. Logo Therapy (Victor Frankl)
Tekniknya
:
Victor
Frankl dikenal sebagai terapis yang memiliki pendekatan klinis yang detail.
Diantara teknik-teknik tersebut adalah yang dikenal dengan intensi paradoksal,
yang mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang disebabkan kecemasan anti
sipatori dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah keinginan terhadap
sesuatu yang ditakuti. Seorang pemuda yang selalu gugup ketika bergaul dengan
banyak disuruh Frankl untuk menginginkan kegugupan itu. Contoh lain adalah
masalah tidur. Menurut Frankl, kalau anda menderita insomnia, anda seharusnya
tidak mencoba berbaring ditempat tidur, memejamkan mata, mengosongkan pikiran
dan sebagainya. Anda justru harus berusaha terjaga selama mungkin. Setelah itu
baru anda akan merasakan adanya kekuatan yang mendorong anda untuk melangkah ke
kasur. Teknik terapi Frankl yang kedua adalah de-refleksi. Frankl percaya
bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terlalu
terfokus pada diri sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan
mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan
sendirinya.
5. Analisis Transaksional (Eric Berne)
Tekniknya
:
Analisis
struktural, para klien akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan
ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat
menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap
sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan. Metode-metode
didaktik, AT menekankan pada domain kognitif, prosedur belajar mengajar menjadi
prosedur dasar dalam terapi ini. Analisis transaksional, adalah penjabaran dari
yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi
diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka,
dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi
yaitu; komplementer, menyilang, dan terselubung.
6. Rational Emotive Therapy (Albert Ellis)
Tekniknya
:
a)
TEKNIK KOGNITIF : Dispute Kognitif
(cognitif diputation), Analisis Rasional (rational analysis), Dispute standar
ganda (double-standart dispute), Skala katastropi (catastrophe scale), Devil’s
advocate atau rational role riversal, Membuat frame ulang (refeaming).
b)
TEKNIK IMAGERI : Dispute imajinasi
( imaginal disputation), Kartu kontrol emosional ( the emotional control card –
ECC, Proyeksi Waktu (time projection), Teknik melebih-lebihkan (the blow-up
technique).
c)
TEKNIK BEHAVIORAL : Dispute
tingkah laku (behavioral disputation), Bermain peran (role playing), Peran
rsional tebalik (ratinal role reversal), Pengalaman langsung (exposure),
Menyerang rasa malu (shame attacking), Pekerjaan rumah (homework assignment).
7. Terapi Perilaku
Tokoh
dari Classical Conditioning adalah Pavlov. Tokoh dari Operan Conditioning
adalah E.L. Thorndike. Tokoh dari Modelling adalah Walter dan Bandura.
Tekniknya
:
a)
Teknik Desensitisasi Sistematik : Teknik
ini digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif, dan
menyertakan pemunculan tingkah laku atau respon yang berlawanan dengan tingkah
laku yang hendak dihapuskan itu. Desensitisasi diarahkan kepada mengajar klien
untuk menampilkan suatu respon yang tidak konsisten dengan kecemasan. Desensitisasi
juga melibatkan teknik-teknik relaksasi. Klien dilatih santai dan
mengasosiasikan keadaan santai dengan pengalaman-pengalaman pembangkit
kecemasan yang dibayangkan atau dievaluasi (Nafsiah Ibrahim, 1995:118).
b)
Teknik Implosif dan Pembanjiran: Teknik ini
berlandasakan kepada paradigma penghapusan eksperimental. Teknik ini terdiri
atas pemunculan stimulus dalam kondisi berulang-ulang tanpa memberikan
penguatan. Terapis memunculkan stimulus-stimulus penghasil kecemasan yang
berulang-ulang dalam satu rangkaian setting terapi dimana
konsekuensi-konsekuensi yang diharapkan dan menakutkan tidak muncul, stimulus
yang mengancam, kehilangan daya menghasilkan kecemasannya dan neurotik pun
terhapus.
c)
Teknik Latihan Asertif: Teknik ini
diterapkan pada individu yang mengalami kesulitan menerima kenyataan bahwa
menegaskan diri adalah tindakan yang layak benar. Latihan atau teknik ini
membantu orang yang : Tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan
tersinggung, Memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak dan bentuk lainnya.
d)
Teknik Aversi (Hukuman): Dalam seting
formal teknik ini biasanya digunakan untuk pemakai narkoba, peminum alkohol,
perokok keras. Anak tidak dilarang merokok dan meminum minuman yang sudah
diberi ramuan yang membuat mual dan membuatnya muntah. Karena menimbulkan rasa
tidak enak, lama-lama keinginan untuk merokok dan meminum alkohol akan
berkurang dan hilang.
e)
Teknik Pengkondisian Peran : Menurut
Skinner (Nafsiah Ibrahim, 1996:121), jika suatu tingkah laku diganjar
kemungkinan muncul kembali tingkah laku tersebut akan tinggi. Prinsip perkuatan
yang menerangkan pembentukan, pemeliharaan atau penghapusan pola-pola tingkah
laku, merupakan inti dari pengkondisian peran.
8. Terapi Kelompok
1900, Joseph
Pratt (internis-Boston) melakukan kunjungan rumah dan mengadakan pertemuan
antar penderita TBC.
1910, Jacob
Moreno (Psikiater Austria) menggunakan teknik teater (seperti role
playing) untuk membantu mengembangkan interaksi dan spontanitas pasien, dengan
membawa problemnya pada setting kelompok.
1925,
Moreno pindah ke USA dan mengenalkan teknik “psikodrama”.
1931,
Moreno mengenalkan istilah “Terapi Kelompok”.
1930,
Institut Tavistock di London dengan dasar teori psikoanalisisnya melayani klein
mengembangkan proses kelompok dalam membantu memecahkan problematika.
1930, Samuel
Slavson, seorang engineer, melakukan terapi aktivitas kelompok dan
mendorong anggotanya dalam berinteraksi menyelesaikan konflik, impuls dan pola
perilaku.
1943,
Slavson, mengorganisasikan Asosiasi Terapi Kelompok America.
1964,
Slavson menerapkan teknik terapi kelompok dengan pendidikan progresif dan
psikoanalisis, untuk membantu anak2 dan remaja yang mengalami gangguan.
Tekniknya:
a)
Teknik yang melibatkan para anggota.
b)
Teknik yang melibatkan pemimpin.
c)
Menggunakan babak-babak terapeutik.
d)
Teknik sesekali membantu lebih dari satu
anggota.
e) Teknik untuk bekerja dengan individu
secara tidak langsung.
f)
Teknik yang menyebabkan para anggota
berbagi pada tingkat lebih pribadi
9. Terapi Keluarga
ALFRED ADLER,
merupakan seorang psikolog pertama dari era modern yang menggunakan terapi
keluarga melalui pendekatan sistemis.
MURRAY BOWEN, seorang
pendiri asli dari aliran Family Systems Therapy.
VIRGINIA SATIR,
merupakan pengembang terapi keluarga conjoint.
CARL WHITAKER,
pencipta terapi keluarga pengalaman-simbolis
ALVADOR MINUCHIN,
mulai mengembangkan terapi keluarga struktural
JAY HALEY,
seorang penulis prolific, mempunyai dampak signifikan terhadap
pengembangan Family Systems Therapy.
CLOE MADANES,
bersama Jay Haley, membentuk Institusi keluarga di Washington DC pada tahun
1970an.
Tekniknya
:
a)
Model teoritik digunakan oleh terapis
untuk mengevaluasi, diagnosis dan mengubah hubungan keluarga.
b)
Terapi memahami keluarga secara
terpisah dan hak tersebut sebagai tanggung jawab dalam melakukan intervensi
terapeutik.
c)
Gaya, kepribadian, dan nilai yang
dimiliki seorang terapis.
d) Lapangan atau cakupan terapi keluarga.
10. Terapi Bermain
Sigmund Freud bahwa
suatu pendekatan pendidikan dan merupakan teknik-teknik penyembuhan dengan cara
bermain dan dapat dilihat melalui analisa kejiwaan.
Caplan tahun
1974 : terapi permainan bisa dilakukan dengan cara menggunakan alat yang tidak
berbahaya, misal : Buku cerita yang dapat digunakan untuk menumbuhkan pola
komunikasi antara siswa dengan gurunya.
Tekniknya
:
a)
Nilai Terapeutik dari permainan.
b) Kepada siapa terapi bermain diberikan
c)
Prosedur dalam terapi bermain.
d)
Hal penting sesudah terapi bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar